Cerita pendakian ini sebenarnya sudah lama tepatnya tanggal 16 - 18 September 2011. Berawal dari ajakan dari Kakanda-Kanda
UKM KSR PMI Unit 121 PNUP yang ingin
mendaki di Gunung Bulusaraung. Awalnya saya belum pernah mendaki ke gunung,
namun karena saya suka berpetualang akhirnya saya menerima ajakan tersebut. Setelah itu perlengkapan pendakian disiapkan mulai dari tenda, kompor lapangan,
matras, ransum dsb. Serta Perlengkapan pribadi.
Sebagai informasi, Gunung
Bulusaraung berlokasi di desa Tompobulu kecamatan Balocci kabupaten Pangkep
memiliki ketinggian 1.353 mdpl. Gunung ini masih dalam satu kawasan Taman
Nasional Bantimurung Bulusaraung. Sangat cocok bagi pemula (Newbie) untuk
melakukan pendakian, seperti halnya saya.
Jumat, 16 September 2011
Perjalanan dimulai dari Kota Makassar melewati Kab. Maros, masuk Kab. Pangkep, lalu belok kanan di pintu
masuk Tonasa 1, lurus saja menuju kecamatan Balocci. Tiba di kecamatan balocci
tinggal menuju desa tompobulu. Untuk sampai di kaki gunung anda akan dihibur
dengan jalur yang lumayan ekstrim. jalan berkelok hamper berbentuk zigzag menanjak
kira-kira kemiringan bervariasi 40 - 60 derajat. motor pun tak luput dari
sensasi pendakian, dan tentunya meraung-meraung kewalahan. Setelah itu tibalah
di desa terakhir. Karena
kami tiba Malam, makanya kami nginap di Kantor Desa untuk beristirahat dan
melanjutkan pendakian di Pagi hari.
Itulah
sedikit cerita pembuka dan selanjutnya mari menyimak perjalanan lewat sebuah
foto yang sempat diabadikan.
Sabtu, 17 September 2011
Cerita Pendakian Baru Dimulai
Santap Pagi Sebelum Memulai Pendakian |
Perjalanan
dari pos 1 sampai pos 5, memiliki medan yang terus menanjak dan curam. Boleh
dibilang kurang jalur landai dan membuat stamina terkuras sehingga harus istirahat dan memulihkan stamina, jangan lupa minum air yah. Dari pos 6 sampai 7, medannya tidak
sesulit sebelumnya, kadang menanjak kadang landai. Tapi ingat beristirahat, jangan dipaksakan. Dan di pos 8 terdapat
menara pemantau sekaligus merupakan pintu angin yang bisa membuat kondisi tubuh fresh kembali dan terdapat pemandangan yang indah. Di Pos 9 Tempat kita mendirikan Camp sekaligus nginap dan di pos ini pula terdapat sumber air yang bisa kita gunakan untuk memasak, minum dsb.
Jalur Pendakian Menuju Pos 2 |
Menyempatkan Foto Bersama di Pos 2 Sekaligus Istirahat |
Jangan Dipaksakan Yah, Santai dan Tetap Semangat |
Kanda Juma Menikmati Hembusan Angin yang Sejuk |
Foto Bersama Pendaki Lainnya di Menara Pemantau |
Karena kami tiba Siang di Pos 9, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan ke Puncak Gunung Bulusaraung.
Sebelum Puncak Gunung Bulusaraung |
Anggota Muda UKM KSR PMI Unit 121 PNUP di Puncak Gunung Bulusaraung |
Bendera Lapangan UKM KSR PMI Unit 121 PNUP dan Bendera PMI |
Memperingati Hari Lahir PMI yang Ke-66 di Puncak Gunung Bulusaraung |
Setelah dari Puncak, Kami kembali ke Pos 9 untuk mendirikan camp,
sekaligus beristirahat, bertukar pikiran serta berbagi cerita.
Camp di Pos 9 Sekaligus Menyiapkan Makan Malam dan Istirahat |
Minggu, 18 September 2011
Karena saya penasaran dengan kabut yang ada di Puncak Gunung Bulusaraung, dan ingin melihatnya secara langsung serta merasakan dinginnya hembusan angin, maka saya bersama Kanda Juma, Kanda Narsih dan Muly kembali naik ke Puncak Bulusaraung pagi hari sekitar pukul 06.45 Wita.
Menikmati Dinginnya Udara di Pagi Hari |
Kabut yang disertai Gerimis di Puncak Gunung Bulusaraung di Pagi Hari |
Setelah merasa puas, kami kembali ke Pos 9 dan Packing Perlengkapan untuk kembali ke Kota Makassar.
Menyempatkan Diri Berfoto Sebelum Pulang |
Saatnya Kembali ke Kota Makassar |
Terima Kasih saya ucapkan kepada Kanda Zapot, Kanda Fandi, Kanda Indah, Kanda Suja, Kanda JK, Kanda Iqbal, Kanda Juma, Kanda Andri, Kanda Narsih, Kanda Irsyad dan Muly karena telah menemaniku melakukan pendakian pertamaku.
Terakhir, Pendaki bukanlah seorang penakluk alam, tetapi dia adalah seorang yang ingin mengenal alam lebih dekat, bahkan bersahabat dengannya. Mendaki juga sebagai sarana untuk mengagumi kemahakuasaan sang Pencipta. Mengutip pesan yang pernah saya baca, keberhasilan pendakian bukan pada saat anda berhasil menaklukkan puncak, tapi saat anda tiba di rumah dan tidak kurang satu apa pun.
Terakhir, Pendaki bukanlah seorang penakluk alam, tetapi dia adalah seorang yang ingin mengenal alam lebih dekat, bahkan bersahabat dengannya. Mendaki juga sebagai sarana untuk mengagumi kemahakuasaan sang Pencipta. Mengutip pesan yang pernah saya baca, keberhasilan pendakian bukan pada saat anda berhasil menaklukkan puncak, tapi saat anda tiba di rumah dan tidak kurang satu apa pun.
"Live is Adventure"
Asik sekali Kanda ! (y)
BalasHapusAsik sekali Kanda ! (y)
BalasHapusAjak juga kanda bosan ka berpetualan sendirian
BalasHapus